Apa Saja Efek Samping Metformin ??






 Metformin 
Metformin adalah obat anti diabetes mellitus tipe 2 yang termasuk golongan biguanid. Obat ini adalah satu dari hanya dua obat yang dimasukkan sebagai obat esensial anti diabetes mellitus oleh WHO. Metformin adalah obat diabetes lini pertama khususnya untuk orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.

Metformin menurunkan kadar gula darah dengan cara menekan produksi glukosa oleh hati. Selain itu, obat ini juga meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan penyerapan glukosa perifer, menurunkan penekanan insulin yang diinduksi pada proses oksidasi asam lemak, dan mengurangi penyerapan glukosa pada saluran pencernaan.
Obat ini biasanya dipasarkan dalam bentuk metformin hidroklorida dengan kadar 500 mg / tablet dan 850 mg / tablet forte. Dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan obat anti diabetes oral lain atau insulin.
Kombinasi metformin dengan anti diabetes oral lain, beberapa tersedia sebagai dosis tetap dalam satu tablet, sehingga pemakaiannya lebih nyaman, daripada harus mengkonsumsi dua atau lebih tablet.

Namun penurunan gula darah tersebut tidak didapatkan hanya dengan sekali mengkonsumsi metformin saja, Efek maksimum mungkin baru di peroleh setelah pasien menerima pengobatan metfromin berminggu-minggu dan terus menerus.
Karena hal tersebut maka dikhawatirkan metformin memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh, karena penggunaannya yang terus menerus.
 Nah apa sajakah efek samping dari penggunaan metformin ini, berikut ulasannya:
  • Homosistein Tinggi 
Orang yang mengkonsumsi metformin cendrung memiliki kadar homosistein yang lebih tinggi Homosistein sendiri adalah asam amino dalam darah. jika jumlah dalam batasan normal tidak masalah. tapi tingkat yang lebih tinggi berarti bahwa proses metabolisme anda tidak bekerja dengan benar.

  •  Anemia
Dengan mencegah penyerapan optimal vitamin B12 dan asam folat, metformin bisa menyebabkan kontribusi untuk anemia megaloblastik. megaloblastik anemia terjadi ketika sumsum tulang anda tidak memiliki vitamin B yang cukup untuk memproduksi sel-sel darah merah. sumsum tulang anda kemudian melepaskan sel darah merah yang belum matang dan disfungsional kedalam sirkulasi.
meskipun anemia tidak umum diantara orang yang memakai metformin, tetapi beresiko bagi mereka yang B12 dan asam folat sudah rendah ketika terapi metformin dimulai. 
  • Masalah hati atau ginjal 
jika anda memiliki masalah hati atau ginjal apapun, metformin bisa meimbulkan masalah, karena mengubah fungsi hati dan diekskresi melalui ginjal. hati yang sehat dan ginjal yang sehat akan meningkatkan hasil anda dengan metformin. Fungsi hati dan ginjal harus dinilai sebelum mengkonsumsi metformin dan periksa yang setidaknya sekali setahun saat mengkonsumsi metformin. 

  • Mengkonsumsi Metformin akan menimbulkan rasa tidak enak
Hal ini kebanyakan dialami oleh sekitar 10-25 % dari perempuan yang mengkonsumsi metformin, mereka mengalami malaise umum, kelelahan dan gatal sesekali yang berlangsung untuk jangka waktu tertentu. Gejala Malaise merupakan sinyal bagi dokter untuk memonitor seluruh sistem tubuh anda seperti hati, ginjal, dan saluran pencernaan.
  • Gangguan Pencernaan
penggunaan metformin kadang berpengaruh terhadap gangguan pencernaan, seperti mual, muntah muntah, dan mudah buang air besar atau diare. Masalah ini kebanyakan terjadi apabila pasien telah mengkonsumsi makanan berlemak dan memiliki kadar gula yang tinggi, untuk mensiasati hal ini sebaiknya makanlah makanan yang sehat serta kurang lemak dan kadar gula.
  • Menyebabkan asidosis Laktat
mengkonsumsi metformin dapat menyebabkan asidosis laktat, tetapi kematian akibat insiden ini lebih rendah 10 - 15 kali dari fenformin dan lebih rendah dari kasus hipoglikemia yang disebabkan oleh glibenklamid/sulfonilurea. Kasus asidosis laktat dapat dibati dengan natrium bikorbonat. Kasus individual dengan metformin adalah anemia megaloblastik, pneumonitis, vaskulitis.
Selain beberapa efeksamping di atas ada bebearapa hal lain yang perlu diwaspadai terkait penggunaan metformin, berikut ulasannya 
PERHATIAN 
Penggunaan Metformin harus berhati-hati pada pasien dengan fungsi ginjal yang kurang sempurna. 
Penggunaan metformin tidak dianjurkan pada kehamilan, sekalipun penelitian klinis, tidak menunjukkan adanya efek teratogenik, dimana dekompensasi temporer terjadi akibat infeksi, trauma, pembedahan dsb, kondisi yang dapat menimbulkan dehidrasi
Sekalipun dianjurkan agar pasien yang diberi pengobatan Metformin jangka panjang diperiksa kadar B12 dalam serumnya tiap tahun, selama 15 tahun penggunaan Metformin secara luas, belum pernah ditemui kasus anemia pernisiosa yang ditimbulkan oleh pengobatan dengan Metformin.
Oleh karena adanya kemungkinan terjadi hipoglikemia pada pengobatan kombinasi dengan sulfonilurea atau insulin, kadar gula dalam darah harus dimonitor.
Pada pengobatan kombinasi Glucophage dan insulin, pasien sebaiknya dirawat di rumah sakit agar tercapai keadaan yang mantap.
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan kemungkinan terjadinya interaksi antara Metformin dengan antikoagulan tertentu. Dalam hal itu mungkin diperlukan penyesuaian dosis antikogulan
Hati-hati pemberian pada kepada pasien usia lanjut, infeksi serius dan dalam keadaan trauma.
Tidak direkomendasikan penggunaan pada anak-anak


PERTANYAAN
1.Dimana Metabolisme obat metformin ?
2.monitoring apa saja yang dapat dilakukan untuk menghindari ES metformin?
3.Jelaskan mekanisme kerja terjadinya efek samping obat
4.Metformin dikombinasikan dengan obat anti diabetes oral lain atau insulin, biasa nya obat apa yg d kombinasi bersama metformin? Keadaan pasien yg seperti apa yg sebaiknya menerima obat kombinasi ini?


TERIMA KASIH 
SEMOGA BERMANFAAT
😗😗😗

Komentar

  1. Malam okta,saya akan coba menjawab pertanyaan nmbr 1. Metformin tidak mengalami metabolisme di hati, dieksresikan dalam bentuk yang tidak berubah terutama dalam air kemih dan dalam sejumlah kecil dalam tinja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mau sedikit menambahkan jawaban dari geby
      Metformin tidak mengalami metabolisme dan diekskresikan tidak berubah dalam urin, dengan waktu paruh ~ 5 h. Populasi rata-rata untuk pembersihan ginjal (CLr) adalah 510 ± 120 ml / menit. Sekresi tubular aktif di ginjal merupakan rute utama eliminasi metformin. Obat ini didistribusikan secara luas ke dalam jaringan tubuh termasuk usus, hati, dan ginjal oleh pengangkut kation organik

      Hapus
    2. ingin menambahkan dpt disimpulkan untuk pasien yang memiliki riwayat penyakit gagal ginjal perlu perwhatian dlm penggunanaanya atau tidak di rwekomendasikan. krn dpt memperparah kerusakan ginjal pasien tersebut

      Hapus
  2. Hai okta
    Terkait pertanyaan no 2, berikut beberapa efek samping dan cara mengatasinya yang saya dapatkan dari sumber
    1. Perut murus dan diare

    Keluhan terbesar dari konsmsi Metformin adalah hal itu menyebabkan perut mules dan diare. Hal ini seringkali bisa dikurangi dengan menaikkan dosis secara bertahap.

    Jika Anda mengalami diare, pastikan untuk menghubungi Dokter untuk memastikan apakah cara Anda minum obat sudah benar atau belum.

    2. Gangguan gastrointestinal

    Jika Anda mengalami efek samping persisten seperti murus atau diare, tanyakan pada dokter Anda tentang versi rilis obat ini.

    Versi obat terakhir dikeluarkan untuk mencegah efek samping gastrointestinal yang dikonsumsi satu kali per hari dengan makan malam.

    3. Asidosis laktat

    Efek samping metformin bisa lebih serius. Salah satu efeknya adalah asidosis laktat jika Anda menderita penyakit ginjal kronis dan memiliki penyakit hati.

    Asidosis laktat terjadi ketika asam laktat terbentuk di dalam darah dan disebabkan oleh tubuh yang memetabolisme gula tanpa adanya oksigen.

    Asidosis laktat diperparah jika Anda melakukan pekerjaan berat, olahraga berat, punya penyakit serius, cedera, atau toksisitas obat.

    Gejala asidosis laktik terkait efek samping metformin termasuk sesak napas, bengkak, lemah, dan nyeri otot.

    Jika Anda mengalami gejala ini saat mengambil metformin, segera mencari pertolongan medis untuk mencegah serangan jantung mendadak.

    4. Defisiensi vitamin B12

    Metformin dapat menyebabkan defisiensi B12, komplikasi yang dikenal sebagai “anemia pernisiosa” dan dapat menyebabkan kerusakan neurologis permanen dan berisiko stroke.

    Gejala awal defisiensi B12 bisa termasuk anemia, telinga mendengung, dan depresi.

    Bagi Anda yang menggunakan metformin, penting untuk memantau tingkat vitamin B12 sehingga defisiensi bisa dicegah.

    BalasHapus
  3. nmr 4
    mnrt saya pasien yg mengalami kombinasi seperti ini utk penyakit DM tipe 2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana dg kombinasi obatnya ana?

      Hapus
    2. Hai okta, biasanya kombinasi antidiabetika oral pada DM tipe 2 ini dapat digunakan kombinasi antara metformin dan glibenklamid

      Hapus
    3. selain itu glimepirid dengan metformin juga biasa digunakan

      Hapus
    4. metformin dengan bromokriptin bisa dikombinasi.
      atau metformin dengan tiazolidinedion.

      Hapus
  4. saya akan mencobamenjawab pertanyaan no 3
    Mekanisme reaksi efek samping obat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu reaksi intrinsic (reaksi yang bisa diprediksi) dan reaksi idiosyncratic (reaksi yang tidak bisa diprediksi);
    1. intrinsic
    a. efek farmakologi yang berlebihan
    b. penghentian obat
    c. efek samping yang tidak berupa efek farmakologi utamma
    2. idiosyncratic
    reaksi karena faktor genetik

    BalasHapus
  5. 2. monitoring dosis obat, kepatuhan pasien mengonsumsi obat,pengontrolan gula darah

    BalasHapus
  6. saya akan menambahkan efek sampng dan cara mengatasinya
    asidosis laktat

    Efek samping metformin bisa lebih serius. Salah satu efeknya adalah asidosis laktat jika Anda menderita penyakit ginjal kronis dan memiliki penyakit hati.

    Asidosis laktat terjadi ketika asam laktat terbentuk di dalam darah dan disebabkan oleh tubuh yang memetabolisme gula tanpa adanya oksigen.

    Asidosis laktat diperparah jika Anda melakukan pekerjaan berat, olahraga berat, punya penyakit serius, cedera, atau toksisitas obat.

    Gejala asidosis laktik terkait efek samping metformin termasuk sesak napas, bengkak, lemah, dan nyeri otot.

    Jika Anda mengalami gejala ini saat mengambil metformin, segera mencari pertolongan medis untuk mencegah serangan jantung mendadak.

    BalasHapus
  7. untuk monitoring efek samping yaitu efek samping utamanya adalah hipoglikemi jadi pemeriksaan gula darah perlu dilakukan dan karena dikhawatirkan hipoglikemi ini maka konsumsi obat ini diminum bersamaan makanan atau sesudah makan untuk mencegah efek sampingnya

    BalasHapus
  8. No 1
    Metformin tidak mengalami metabolisme dan diekskresikan tidak berubah dalam urin, dengan waktu paruh ~ 5 h. Populasi rata-rata untuk pembersihan ginjal (CLr) adalah 510 ± 120 ml / menit. Sekresi tubular aktif di ginjal merupakan rute utama eliminasi metformin

    BalasHapus
  9. saya akan menjawab no 1 Metformin tidak mengalami metabolisme dan diekskresikan tidak berubah dalam urin, dengan waktu paruh ~ 5 h. Populasi rata-rata untuk pembersihan ginjal (CLr) adalah 510 ± 120 ml / menit. Sekresi tubular aktif di ginjal merupakan rute utama eliminasi metformin

    BalasHapus
  10. 2. •Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
    •Tidak dianjurkan penggunaan pada kondisi dimana menyebabkan dehidrasi atau pada penderita yang baru sembuh dari infeksi serius atau taruma.
    •Dianjurkan pemeriksaan berkala kadar B12 pada penggunaan jangka panjang.
    •Oleh karena adanya kemungkinan terjadinya hipoglikemia pada penggunaan kombinasi dengan Sulfonilurea, kadar gula dalam darah harus dimonitor.
    •Pada pengobatan kombinasi Metformin dan insulin, sebaiknya dilakukan di rumah sakit agar tercapai rasio kombinasi pada kedua obat dengan mantap.
    •Hati-hati pemberian pada pasien usia lanjut yang mempunyai gangguan fungsi ginjal.
    •Tidak direkomendasikan penggunaan pada anak-anak.

    BalasHapus
  11. hai okta
    Metformin tidak mengalami metabolisme dan diekskresikan tidak berubah dalam urin, dengan waktu paruh ~ 5 h. Populasi rata-rata untuk pembersihan ginjal (CLr) adalah 510 ± 120 ml / menit. Sekresi tubular aktif di ginjal merupakan rute utama eliminasi metformin.

    BalasHapus
  12. saya akan menambahkan monitoring yang dapat dilakukan seperti
    Patient w/ CHF requiring drug therapy, cardiac or resp failure, recent MI, shock. Patient exposed to stress-related states (e.g. fever, trauma, infection, surgery). Hepatic impairment. Elderly. Pregnancy and lactation
    Monitor renal function regularly. Haematologic parameters (e.g. Hb, hematocrit, erythrocyte indices) should be evaluated prior to initiation of therapy and at least annually during treatment.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer